Keindahan Karya Seni Rupa Berdasarkan Imajinasi (Part 2) Seni Budaya Kelas XII/1
B. Pembuatan Karya Seni Rupa Dua Dimensi Berdasarkan Imajinasi dengan Berbagai Teknik dan Media
1. Menggambar Ilustrasi
Seni ilustrasi adalah seni gambar yang dimanfaatkan untuk memberikan penjelasan pengertian secara visual. Kata ilustrasi berasal dari bahasa Inggris Ilustrate yang berarti menghiasi dengan gambar, menerangkan, dan menjelaskan. Gambar ilustrasi berarti gambar yang memberi penjelasan.
Baca juga pelajaran Menggambar Ilustrasi Kelas VIII/1
2. Melukis
Pengembangan seni lukis menggunakan perwujudan hasil imajinasi yang menunjukkan ciri khas yang unik. Hal ini dapat dilakukan dengan:
a. Menampilkan objek alam (manusia, binatang, tumbuh-tumbuhan, bumi, dan laut).
b. Menampillkan tema-tema alam yang bebas dan unik.
c. Menampilkan keanekaragaman kesenian (seni rupa, musik, tari, dan teater).
Perhatikan contoh-contoh lukisan di bawah ini!
"Jembatan Menuju Desa" Lukisan Karya Affandi
"Kesibukan Kota" Lukisan karya Abas
Baca juga Seni Lukis (Seni Budaya Kelas IX/1)
C. Karya Seni Rupa Berdasarkan Jenis, Tema, Fungsi, dan Nilai Estetisnya
1. Jenis Karya Seni Rupa
Berdasarkan dimensinya, karya seni rupa dibagi dua yaitu karya seni rupa dua dimensi dan tiga dimensi.
Seni rupa modern adalah hasil perkembangan seni rupa baru yang terakhir. Seni rupa ini merupakan hasil karya seniman/perupa yang berpandangan baru atau modern. Berkarya seni rupa tidak sekedar aktivitas fisik (lahiriah), tetapi juga aktivitas psikis (batiniah).
Seni rupa tradisional adalah semua hal yang berkaitan dengan nilai-nilai filosofi dalam suatu komunitas masyarakat tertentu yang dijaga kemurniannya dan keutuhannya secara turun-temurun. contohnya, ukiran Toraja, patung suku Asmat, dan batik tulisan Keraton.
Ciri-ciri seni rupa modern/kontemporer antara lain sebagai berikut:
a. Berbentuk unik.b. Batasan pengelompokan seni menjadi kabur, tidak terpisah antara seni lukis, seni patung, dan seni arsitektur.
c. Pembebaskan diri dari keterkaitan hukum seni yang lazim sehingga karya ini lebih bebas dan ngepop.
d. Wujud karya terkesan aneh bahkan terkadang sulit dipahami bagi orang awam apabila tanpa memiliki pengetahuan seni rupa yang mendalam.
Dalam berkarya seni rupa modern dapat memilih berbagai gaya. Gaya seni rupa dalam perkembangannya dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu gaya primitif, klasik, dan modern.
a. Gaya Primitif
Bentuk karya seni rupa gaya primitif kebanyakan bersifat seperti berikut:
1) Tercipta dengan ekspresif (penuh emosional atau ungkapan perasaan).2) Proporsi bentuk tidak sempurna atau tidak wajar, penuh distorsi (penggeliatan, penyangatan, dan pengurangan) atau dilebih-lebihkan.
3) Karya yang diciptakan lugas atau apa adanya dan santun.
b. Gaya Klasik
Seni rupa klasik memiliki ciri-ciri, antara lain sebagai berikut:
1) Pada awalnya, seni rupa gaya klasik diilhami masa sejarah atau zaman kerajaan yang penuh keindahan, kemegahan, kewibawaan, dan kesempurnaan.
2) Penggambaran segala sesuatu pada seni rupa gaya ini serba sempurna, termasuk objek manusia.
3) Pada karya seni kriya dan seni bangun, tampak kemewahan berupa ornamen (hiasan), ukiran, dan cenderung glamour (elok, menarik hati, dan mengasyikkan).
c. Gaya Baru atau Modern
Dalam berkarya seni rupa tidak sekedar peniruan alam tetapi juga ekspresi batin dari ide dan kreativitas perupa titik Dengan demikian, Gaya Baru atau modern ini menghasilkan karya-karya yang unik bahkan kadang-kadang terasa aneh. Di sisi lain kita bangsa Indonesia yang berbudaya tinggi masih harus mempertimbangkan norma-norma mulia yang berlaku.
2. Fungsi Karya Seni Rupa
a. Fungsi Individu
1) Memenuhi kebutuhan Emosional
Seni rupa memberi kepuasan tersendiribagi penciptanya ataupun bagi penikmatnya.
2) Memenuhi Kebutuhan Fisik
Seni rupa terapan yang digunakan dalam kehidupan dapat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan fisik manusia baik yang dipakai langsung maupun sebagai pelengkap dari aktivitasnya.
b. Fungsi Sosial
1) Rekreasi
Rekreasi atau hiburan merupakan salah satu fungsi seni yang paling dapat dirasakan.
2) Komunikasi
Seiring dengan berkembangnya teknologi dan media sosial, karya seni rupa juga semakin efektif menyampaikan nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Seorang pelukis dapat menyampaikan ide-ide dan nilai budayanya melalui sebuah lukisan.
3) Pendidikan
Setiap karya seni rupa memiliki pesan dan nilai tersendiri. Banyak hal yang bisa diperoleh ketika menikmati suatu karya seni rupa.
3. Nilai Estetis Karya Seni Rupa
Nilai estetis pada karya seni rupa identik dengan keindahan dan keunikan sebuah karya seni rupa. Hal itu terutama dipengaruhi oleh keharmonisan dan keselarasan penataan unsur-unsur rupanya. Nilai estetis dapat juga bersifat subjektif sesuai dengan selera orang yang melihatnya. Pengalaman pribadi, lingkungan dan budaya di mana seseorang tinggal bisa menjadi penyebab nilai estetis sebuah karya seni rupa berbeda antara satu orang dengan orang lainnya.
Nilai estetis objektif memandang keindahan karya seni rupa berada pada wujud karya seni rupa itu sendiri, artinya keindahan tampak kasat mata akibatnya keindahan sebuah karya seni rupa tersusun dari komposisi yang baik perpaduan warna yang cocok dan penempatan objek yang membentuk kesatuan.
Nilai estetis yang bersifat subjektif beranggapan keindahan tidak hanya pada unsur-unsur fisik yang diserap oleh mata secara visual, tetapi ditentukan oleh selera penikmatnya atau orang yang Melihatnya. Sebagai contoh seseorang tertarik saat melihat sebuah karya seni lukis. Ia dapat menemukan nilai estetis pada karya itu. Namun, belum tentu orang lain yang melihat karya tersebut juga tertarik.
D. Pembuatan Karya Seni Rupa Tiga Dimensi Berdasarkan Imajinasi dengan Berbagai Teknik dan Media
1. Berkarya Seni Patung Abstrak
2. Membuat Maket Bangunan
Maket adalah bentuk kecil dari sebuah bangunan, yang digunakan untuk dasar pembuatan bangunan sesungguhnya. Maket yang akan dibuat berbentuk rumah.