Senin, 21 September 2020

Musik Barat (Part 1) Seni Budaya Kelas XI/1



A. Memahami Konsep Musik Barat

1. Pengertian Musik Barat

    Musik barat merupakan musik yang berasal dari luar Indonesia dan musik ini berasal dari Eropa Barat. Meskipun pada perkembangannya musik yang berada di Amerika Utara (Amerika Serikat) disebut pula sebagai musik barat. Ciri khas musik barat adalah nada-nadanya disusun berdasarkan frekuensi yang tetap dalam tujuh nada (tangga nada diatonis) selanjutnya berkembang menjadi sistem 12 nada yang berjarak sama (tangga nada kromatis). Dalam perkembangannya, musik barat telah melalui periodisasi sejarah, yaitu sebagai berikut.

a. Musik Yahudi dan Yunani Kuno (675 SM-Awal Masehi)

    Bangsa Yahudi dan Yunani dikenal sebagai peletak dasar seni barat. Beberapa hal penting yang perlu dicatat mengenai kontribusi musik Yahudi dan Yunani Kuno terhadap musik barat adalah sebagai berikut:

1) Dua jenis musik ini terdiri atas dua tetrachord yang membentuk sebuah tangga nada diatonis di dalam satu oktaf (dicetuskan oleh  Pythagoras).

2) Menggunakan gaya bernyanyi silabis (satu nada setiap suku kata seperti pada umumnya musik nusantara).

3) Pada dua jenis musik ini, puisi dan tari  erat dan menyatu dengan musik dan menyatu sebagai bentuk etnis religius.

4) Dua jenis musik ini mempunyai gaya melismatis (satu suku kata dengan menggunakan banyak nada). 

5)  Tangga nada dengan sistem modus yang digunakan pada musik abad pertengahan dan Renaissance.

    Tokoh-tokoh musik dari Yunani yang merupakan musisi terkenal di zamannya adalah Aristoxenos, Saphokles, Pythagoras, dan Aeskhylus.

b. Musik Abad Pertengahan

    Abad pertengahan adalah zaman setelah berakhirnya kerajaan Romawi. Pada abad ini, muncul pengaruh keagamaan atau gereja yang sangat kuat di masyarakat serta ditandainya perkembangan ilmu pengetahuan yang pesat. Ciri-ciri musik pada abad pertengahan adalah sebagai berikut:

1) Sebagian besar musik diciptakan untuk mengiringi kegiatan-kegiatan gereja.

2) Terjadi perubahan dalam musik, dari musik satu suara (monofonik) berkembang menjadi musik yang terdiri atas beberapa suara (polifonik).

3) Jenis musiknya meliputi musik vokal yang terdiri atas lagu Gregorian serta lagu-lagu misa.

4) Pada era ini ditemukan penggunaan garis paranada, tanda kunci F dan C serta ditemukannya sistem solmisasi do, re, mi, fa, sol, la, si oleh seorang musisi sekaligus biarawan yaitu Guido d' Arezzo.

    Instrumen musik pengiring yang dominan musik abad pertengahan adalah flute, fidde, dan harpa. Tokoh-tokoh musik abad pertengahan antara lain Hans Sachs (1494-1576), Adam de la Halle (1240-1287), Wather con der Vogel Weide (1170-1230), Guillaume de Poitiers (1071-1127), dan Paus Gregorius I (592-604).

c.  Musik Abad Renaissance (Abad XIV-XVII)

    Renaissance adalah sebuah kata dalam bahasa Perancis yang artinya lahir kembali. Saat ini, perkembangan musik-musik rohani atau gereja mengalami kemunduran digantikan oleh musik-musik duniawi yang pada saat abad pertengahan sempat dilalaikan. Ciri-ciri musik abad Renaissance adalah sebagai berikut:

1) Peranan musik vokal tetap seperti pada abad pertengahan (mendominasi dibandingkan musik-musik instrumentalia).

2) Opera sudah mulai berkembang dengan memakai permainan solo sebuah instrumen (solistis) dan koor besar (terdiri atas 4-6 suara).

3) Berkembang berbagai aliran musik instrumentalia seperti, Toccata, Fantazia, dan Conzonata.

4) Musik sekuler (duniawi) yang berkembang saat itu adalah musik madrigal (bertemakan cinta).

Beberapa tokoh musik yang lahir di zaman Renaissance adalah sebagai berikut:

-Musisi duniawi, diantaranya Scheid Mann (1595-1663), Frescobaldo (1583-1644), Bull (1563-1628), Morenzio (1587-1654), Clement Janequin (1485-1560). Adapun musisi duniawi yang ahli dalam bidang opera, antara lain Lull (1622-1687), Peri (1561-1633), Monteverdi (1587-1654), dan Galilei (1533-1591).

-Musisi Gereja, diantaranya Palestrina (1525-1594), Jasquin Desprez (1440-1521), dan Marthin Luther (1483-1546).


Comments


EmoticonEmoticon