Musik Barat (Part 3) Seni Budaya Kelas XI/1
2. Pengertian Musik Modal
Modal atau mode atau modus merupakan skala nada dengan nada pusat (center note) tertentu. Konsep musik modal berasal dari zaman Yunani kuno. Modal berarti setiap karya musik berasal dari salah satu jajaran nada dengan jarak interval tertentu dan tidak ada hubungan khusus antara setiap not tangga nada tersebut kecuali nada dasar yang merupakan pusat atau finalis tangga nada modal. Prinsip modal berasal dari musik monofon, yaitu lagu atau satu melodi lain yang dinyanyikan oleh satu atau beberapa orang. Dalam hal ini prinsip modal mirip dengan salah satu prinsip dalam musik Karawitan, yaitu sistem Pelog/Slendro karena tangga nada Pelog/Salendro lebih berhubungan dengan karakter melodi yang monofon (horizontal) dan terdapat nada dasar juga sebagai pusat.
a. Nama-Nama Tangga Nada dalam Konsep Musik Modal
Biasanya, nada-nada dalam tangga nada dalam konsep musik modal disebut dengan 7 skala modal yang terdiri atas ionian, dorian, phrygian, lydian, mixolydian, aeolian, dan locrian.
b. Karakter pada Skala Modal
Berikut ini karakter masing-masing skala modal:
1. C Ionian terdiri atas nada C, D, E, F, G, A, B, C’
2. D Dorian teridiri atas nada D, E, F, G, A, B, C, D’
3. E Phrygian terdiri atas nada E, F, G, A, B, C, D, E’
4. F Lydian terdiri atas nada F, G, A, B, C, D, E, F’
5. G Myxolydian terdiri atas nada G, A, B, C, D, E, F, G’
6. A Aeolian terdiri atas nada A, B, C, D, E, F, G, A’
7. B Locrian terdiri atas nada B, C, D, E, F, G, A, B’
Di atas contoh perbedaannya pusat nada dari setiap model. Skala D Dorian mengasumsikan catatan D menjadi pusat. Catatan D menjadi tonik, sementara semua catatan tetap sama dengan skala C-besar. Konsep ini dapat dialihkan kromatik (chromatically) untuk setiap skala besar.
3. Konsep Musik Tonal
Konsep musik tonal berhubungan dengan harmoni, melodi, tangga nada, tanda kunci, tanda birama, dan ornamen lainnya. Sistem tonal merupakan sistem nada pada musik barat titik Beberapa penulis menyebutkan tonalitas sebagai kunci atau tangga nada, seperti kunci atau tangga nada C kunci atau tangga nada G dan kunci atau tangga nada D. Secara sederhana tonalitas adalah organisasi aspek-aspek musik seperti nada, tanda birama, tanda diam dan ornamen lainnya di sekeliling sebuah nada tonik atau tonic Tun yang menjadi tumpu titik disebut nada tumbuh karena noda ini menjadi dasar atau acuan penyusunan dan ada lainnya dalam sebuah tangga nada titik contohnya dalam tangga nada C nada c atau Do adalah nada tonik yang menjadi tumpuan untuk menyusun nada nada lainnya. Demikian pula dalam tangga nada D ke nada D atau adalah Tan nada tumpu dari tangga nada tersebut titik perhatikan letak nada nada tonik berikut dalam tangga nada nya masing-masing.
Dari uraian di atas terlihat bahwa tonalitas berkaitan dengan nada (scale). Secara umum terdapat dua jenis tangga nada yaitu tangga nada diatonis dan tangga nada pentatonis.
a. Tangga Nada Diatonis
Tangga nada diatonis adalah tangga nada yang terdiri atas 7 buah nada yang berjarak 1 dan 1/2 nada. Tangga nada diatonis terbagi lagi menjadi 2, yaitu tangga nada diatonis mayor dan tangga nada diatonis minor.
Tangga nada Mayor
Tangga Nada Minor
b. Tangga Nada Pentatonis
Tangga nada pentatonis adalah tangga nada yang terdiri atas lima nada pokok. Kelima nada tersebut disusun tidak berdasarkan pada jarak antara nadanya tetapi berdasarkan urutannya dalam tangga nada. Tangga nada pentatonis terbagi lagi menjadi dua, yaitu tangga nada pelog dan Salendro.
c. Melodi
Melodi adalah rangkaian nada nada dalam sebuah notasi yang dibunyikan secara berurutan. Melodi dalam sebuah karya musik dapat bergerak secara dasar naik maupun turun. Perhatikan gambar dibawah ini!
d. Harmoni
Harmoni adalah hubungan sebuah nada dengan nada yang lainnya. Harmoni meliputi interval dan akor. Interval adalah jarak antara nada yang satu dengan nada berikutnya. Perhatikan contoh Harmoni di bawah ini!
Akor adalah perpaduan beberapa nada yang dimainkan secara serempak atau bersamaan titik pada umumnya, akar terdiri atas tiga buah nada, sehingga sering dinamakan trinada titik akor trinada terdiri atas nada dasar, nada terts, dan nada Kwint. Contohnya:
C= Nada Dasar (Prime)
E= Nada ketiga(Terts)
G= Nada Kelima (Kwint)
Perhatikan nada-nada dalam tangga nada berikut ini!
1 2 3 4 5 6 7 ===> Nada dasar
3 4 5 6 7 1 2 ===> Nada terts
5 6 7 1 2 3 4 ===> Nada Kwint
I ii iii IV V vi vii
Akor Tonika (I) = C - E - G
Akor Supertonika (ii) = D - F - A
Akor Median (iii) = E - G - B
Akor Subdominan (IV) = F - A - C
Akor Dominan (V) = G - B - D
Akor Submedian (vi) = A - C - E
Akor Leading Tone (vii) = B - D - F
e. Tanda Birama
Sebelum mempelajari tanda birama, kalian harus mengetahui yang dinamakan Irama. Tanda birama berkaitan dengan irama. Irama atau ritme adalah alunan nada-nada yang teratur seperti gerakan tangan, kaki atau kepala apabila mendengarkan alunan musik atau lagu. Irama adalah panjang dan pendeknya nada dalam musik. Irama erat dengan ketukan (beat), tanda birama (metrum), dan tempo (cepat lambat).
Dalam sebuah penulisan karya musik, irama berkaitan erat dengan birama. Irama merupakan alunan nada-nada dalam musik yang dimainkan secara teratur dan membentuk sebuah pola tertentu. Pola irama ini dapat dikelompokkan berdasarkan ketukannya menjadi beberapa unit hitungan. Pengelompokkan ketukan yang menjadi beberapa unit tersebut yang dinamakan birama. Di dalam musik, birama diperoleh dari adanya ketukan yang bertekanan (tesis) dan ketukan yang tidak bertekanan (arsis). Untuk mengelompokkan not-not yang bertekanan (tesis) dan yang tidak bertekanan (arsis) digunakan tanda birama dengan angka pecahan seperti 2/4, 3/4, 4/4, 5/4, 6/4, 8/4 dan seterusnya. Angka pembilang menunjukkan jumlah ketukan setiap ruas birama dan angka penyebut menunjukkan nilai nada yang menjadi satuan ketukan. Dalam sebuah partitur musik, tanda birama biasanya sudah tertera pada awal lagu. Berikut ini contoh tanda birama!