Kreasi Musik Kontemporer (Part 2) Seni Budaya Kelas XII/1
D. Perkembangan Musik Kontemporer di Indonesia
Di Indonesia perkembangan musik kontemporer baru mulai dirasakan sejak diselenggarakannya acara Pekan Komponis Muda pada tahun 1979 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Melalui acara tersebut terjalin komunikasi para seniman antardaerah dengan berbagai latar belakang budaya. Hal itu membuka paradigma bagi seniman musik untuk berkreasi secara lebih luas.
Perkembangan musik kontemporer dapat dilihat dari beberapa daerah yang ada di Indonesia.
1. Di Yogyakarta, secara konsisten telah berhasil menyelenggarakan acara Yogyakarta Gamelan Festival tingkat internasional yang didalamnya banyak terdapat karya musik kontemporer.
2. Di Solo, pada tahun 2007 dan 2008 telah diselenggarakan SIEM "Solo Internasional Ethnic Music" banyak karya musik kontemporer yang dipentaskan dalam acara tersebut.
3. Di Riau, diselenggarakan festival "World Musik" dengan acara "Hitam Putih".
4. Di Bali, diselenggarakan Festival Gong Kebyar.
Berikut beberapa karya musik dari seniman musik kontemporer.
1. Tetabuhan Sungut
Karya Tetabuhan Sungut dari Slamet Abdul Syukur merupakan satu karya yang dimainkan oleh sekelompok paduan seorang laki-laki dan perempuan. Ide utama karya ini adalah mentransfer bunyi-bunyi gamelan, vokal, dan alat perkusi tradisi, seperti suara saron dan kendang melalui vokal manusia. Ibarat bermain gamelan, namun menggunakan mulut. Bunyi-bunyi tersebut dikemas menjadi satu kesatuan yang otonom. Bukan mengimitasi satu gending dan dimainkan oleh seorang manusia, namun bunyi-bunyi tersebut disusun kembali hingga menjadi sebuah komposisi mandiri, musiknya terdiri atas beberapa bagian, yaitu satu bagian yang menekankan pada aspek bunyi-bunyi perkusi, saron, dan senggakan.
Slamet Abdul Syukur
2. Jalinan Kita
Karya jalinan kita merupakan salah satu karya dari Dody Satya Ekagustdiman yang dimainkan secara quatrophoni. Dalam teknik pementasannya, karya ini dimainkan oleh empat kelompok yang saling berhadapan secara simetris. Setiap kelompok menggunakan instrumen kecapi, gelas plastik, suling, dan digunakan vokal. cara memainkan kecapinya dengan dipetik, kemudian bagian bawahnya ditekan hingga menghasilkan suara baru atau keseluruhan kawat yang mengikat secara bersamaan (dari atas ke bawah atau sebaliknya) dengan menggunakan klaber, atau kawat-kawat kacapi itu dipukul dengan pemukul karet.
Bunyi gelas plastik yang dipukulkan satu sama lain dengan sekali menutup bagian mulut gelasnya bisa menghasilkan perbedaan bunyi yang diproduksi gas tersebut. Sementara itu, suling tidak digunakan sebagai alat melodis, namun komponis memanfaatkan bunyi-bunyinya sebagai bunyi perkusi atau ritmis dan berbagai aksentuasi. Alat vokal diproduksi menjadi warna-warna suara yang cenderung aneh seperti mengaung dan mendesis. Teknik komposisinya menggunakan berbagai perbedaan birama.
Dody Satya Ekagustdiman
3. Badingkut
Oya Yukarya menciptakan karya berikut. Dalam satu bagian tertentu, idenya bertolak dari eksplorasi warna-warna suara vokal manusia, seperti gaya melodi bicara dengan menggunakan suatu kalimat yang bunyi huruf vokalnya diganti dengan hanya menggunakan vokal yang sama a, i, u, e, atau o. Kesan lucu dan akrab terasa pada bagian ini sehingga terkadang penonton mampu larut dalam karyanya. Kekayaan karyanya terletak pada kemampuan menyusun bunyi-bunyi yang satu sama lain tidak selalu sama dengan menggunakan berbagai teknik komposisi yang khas.
E. Menganalisis Karya Musik Kontemporer
Analisis musik merupakan suatu kegiatan memecah atau mengurangi suatu komposisi musik menjadi lebih kecil dengan cara memilah-milah bagian-bagian dari lagu yang memiliki arti. Komposisi musik merupakan sebuah ide atau gagasan untuk menyusun dan menggabungkan bagian-bagian musik sehingga menjadi sebuah karya musik yang utuh. Hal-hal yang perlu untuk dianalisis meliputi unsur musik dan struktur musik.
1. Unsur Musik
Unsur musik terdiri atas beberapa unsur yang secara bersamaan membentuk satu kesatuan menjadi komposisi musik. Semua unsur musik saling berkaitan dan memiliki peran penting. Unsur-unsur musik adalah sebagai berikut.
a. Irama atau Ritme
Ritme atau irama adalah gerak teratur karena munculnya aksen secara tetap. Keindahan irama lebih terasa karena adanya jaringan perbedaan nilai dari satuan-satuan bunyi. Ritme merupakan aliran ketukan dasar yang teratur mengikuti beberapa variasi gerak melodi. Ritme dapat kita rasakan dengan mendengarkan lagu secara berulang-ulang.
b. Birama
Pola irama dapat dikelompokkan berdasarkan ketukan menjadi beberapa unit hitungan. Pengelompokan ketukan menjadi beberapa unit hitungan yang disebut birama.
c. Melodi
Melodi adalah rangkaian nada yang disusun sesuai ide atau gagasan yang dinyanyikan dengan bunyi atau suara. Dapat dikatakan melodi merupakan susunan nada yang berurutan serta berirama naik atau turun serta mengandung suatu ungkapan ide atau gagasan. Melodi yang baik adalah melodi yang intervalnya dapat terjangkau oleh register setiap alat musik atau suara manusia. Artinya, nada tidak terlalu rendah dan tinggi.
d. Harmoni
Harmoni adalah keselarasan paduan bunyi. Secara teknis, harmoni meliputi susunan peranan dan hubungan dari sebuah paduan bunyi dengan bentuk keseluruhan. Harmoni memiliki elemen interval dan akor. Akor adalah susunan nada apabila dibunyikan secara serentak akan terdengar harmonis. Akor mengiringi melodi lagu sebagai satu kegiatan yang utuh dan enak didengar. Jadi, melodi memenuhi aspek musik secara horizontal, sedangkan harmoni memenuhi aspek hubungan nada-nada secara vertikal. Peran harmoni akan makin nyata apabila seseorang menyanyi diiringi alat musik. Harmoni memberi bobot, nilai, dan bentuk tabuh pada jalinan melodi. Sebuah lagu akan terdengar indah jika memiliki harmoni yang baik.
2. Struktur Musik
Struktur musik merupakan aspek yang menyangkut keseluruhan dari karya musik yang meliputi peranan dari masing-masing bagian tersebut.
a. Motif
Motif lagu adalah unsur lagu yang terdiri atas sejumlah nada yang dipersatukan dengan sebuah ide atau gagasan. Dalam pembuatan motif ini ada beberapa ketentuannya, antara lain:
- Minimal terdiri atas 2 nada.
- Memiliki irama yang jelas.
- Memiliki jarak nada atau interval yang jelas.
- Memiliki ide atau gagasan yang jelas.
b. Frase
Frase merupakan gabungan dari beberapa motif. Pada umumnya, dalam sebuah komposisi musik sebuah frase ditandai dengan adanya bagian awal dan bagian akhir.
c. Kalimat
Kalimat merupakan bagian dari lagu yang biasanya terdiri atas 4 sampai 8 birama. Kalimat ini biasanya terdiri dari dua frase. Dalam kalimat terdapat tiga macam bentuk lagu sebagai berikut.
1. Bentuk lagu satu bagian adalah bentuk lagu yang terdiri atas satu kalimat, tetapi memiliki kesatuan yang lengkap (A).
2. Bentuk lagu dua bagian adalah suatu lagu yang terdiri atas dua kalimat yang berlainan (A, B).
3. Bentuk lagu tiga bagian adalah suatu lagu yang terdiri atas tiga kalimat yang berbeda satu dengan yang lainnya (A, B, C).
Nazmi (13-Nov-2020)
BalasHapuszidan (13-nov-2020)
BalasHapus