Alat Musik Tradisional (Seni Budaya VIII/2)
Setelah mempelajari Bab ini, siswa diharapkan mampu:
1. Mengidentifikasi alat musik tradisional.
2. Mengidentifikasi gaya bermain alat musik tradisional.
3. Membandingkan teknik bermain alat musik tradisional.
4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam berlatih alat musik tradisional.
5. Menunjukkan sikap disiplin dalam berlatih alat musik tradisional.
6. Menyanyikan lagu daerah secara unisono dengan menggunakan alat musik tradisional.
7. Mengomunikasikan alat musik tradisional.
A. Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
Tahukan kamu bahwa setiap suku di Indonesia memiliki lagu-lagu daerah. Lagu-lagu ini menggunakan bahasa daerah setempat. Lagu-lagu daerah biasanya diiringi dengan seperangkat alat musik daerah yang sering disebut dengan karawitan. Istilah karawitan untuk menunjuk pada seperangkat alat musik tradisional secara lengkap.
Kebanyakan karya-karya seni musik (karawitan) yang dimainkan dengan berbagai ansambel gamelan ataupun pertunjukan lain biasanya bersifat tradisional dan anonymous. Oleh karena itu, usia sebuah komposisi karawitan sangat sulit untuk ditentukan. Sering kali seorang pemain/seniman ahli karawitan menambah atau mengurangi komposisi karawitan yang dimainkan, begitu juga beberapa gaya. Pada musik karawitan Betawi gaya dalam gambang kromong disebut liaw sangat lazim pada periode tertentu dan wilayah yang tertentu.
Komposisi karawitan dapat mengembangkan perbedaan-perbedaan dari sebuah wilayah dengan wilayah lainnya sepanjang wakatu. Inilah yang menyebabkan munculnya gaya yang berbeda-beda. Gaya musikal adalah ciri khas atau karakteristik musikal yang dihasilkan dari beberapa kondisi.
1. Gaya lokal, adalah karakteristik cara menyanyikan lagu daerah yang berbeda dengan daerah lainnya. Pada isu globalisasi, disebut debagai entitas lokal genius.
2. Gaya individual, adalah tipologi karakteristik seorang tokoh pencipta lagu-lagu yang membedakannya dengan pencipta lagu lainnya.
3. Gaya periodikal, adalah tipologi karakteristik zaman tertentu yang menghasilkan gaya musikal tertentu. Misalnya gaya dalam bentuk musikal, adalah tipologi karakteristik yang dapat dibedakan dari berbagai bentuk karya musikal yang ada, misalnya pada berbagai karya musik Betawi. Musik Betawi diantaranya dalam gambang kromong lagu sayur, dengan lagu phobin, atau dalam kroncong tugu antara keroncong asli, langgam, dan stambul. Dalam karawitan Betawi gaya atau musical style dikenal dengan istilah liaw.
Pada pertunjukan lagu=lagu daerah sering dibawakan oleh seorang penyanyi. Penyanyi lagu daerah yang diiringi musik tradisional di Jawa disebut dengan Sinden, demikian di Sunda dan Bali. Di daerah Sumatera Utara sering disebut dengan Perkolong-kolong. Di Kalimantan disebut dengan Madihin yaitu menyanyikan pantun-pantun dengan diiringi tabuhan gendang. Setiap daerah memiliki nama tersendiri bagi seorang penyanyi yang diiringi dengan orkestrasi musik tradisional.
B. Menyanyi Secara Unisono
Menyanyikan lagu-lagu daerah ada yang dilakukan seorang diri tetapi ada juga yang dilakukan secara berkelompok. Madihin misalnya yang menyanyikan pantun seorang diri sekaligus sebagai pemusiknya. Sinden dapat dilakukan secara berkelompok tetapi dapat juga dilakukan seorang diri. Mereka menyanyi dalam satu suara atau sering disebut dengan menyanyi secara unisono. Menyanyi secara unisono membutuhkan kerjasama antara anggota kelompok karena jika berbeda senidiri suaranya akan terdengar tidak bagus.
Menyanyi dalam masyarakat sering dilakukan sesuai dengan kebutuhan. Ada lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat upacara tertentu seperti pernikahan, kelahiran, kematian, atau permainan. ada juga lagu-lagu yang berisi nasihat atau sanjungan terhadap makhluk sesama. Ibu-ibu di daerah masih sering menyanyikan lagu nasihat saat menidurkan anaknya. Demikian juga anak-anak dan remaja masih sering menyanyi sambil melakukan permainan. Hal ini membuktikan bahwa menyanyi secara unisono maupun perseorangan sering dilakukan oleh masyarakat.
Setiap daerah tentu memiliki lagu-lagu yang dinyanyikan pada saat tertentu dengan bahasa daerah. Lagu-lagu ini merupakan kekayaan yang dapat dijadikan sebagai salah satu sarana membentuk karakter dan pendidikan sikap pada anak dan remaja. Nasihat yang disampaikan melalui lagu tentu lebih bermakna dan dapat diterima.
C. Berlatih Teknik dan Gaya Menyanyi Lagu Daerah
D. Uji Kompetensi
Tuliskan judul lagu, makna lagu, dan penciptanya pada tabel berikut.
4 kolom 10 baris
E. Rangkuman
Setiap daerah di Indonesia memiliki lagu-lagu dengan bahasa daerah. Setiap daerah memiliki teknik dan gaya dalam menyanyikan lagu tersebut. Lagu-lagu daerah biasanya memiliki nasihat dalam menjalani kehidupan. Ada juga lagu-lagu daerah yang bersifat dolanan. Lagu-lagu ini dinyanyikan oleh anak-anak dan remaja. Mereka bernyanyi sambil melakukan permainan tradisional.
Lagu-lagu daerah merupakan kekayaan warisan budaya yang perlu dilestarikan dan dikembangkan. Pelestarian dan pengembangan warisan budaya ini dapat dilakukan dengan tetap menyanyikan sesuai dengan kebutuhan serta situasi dan kondisi tempat lagu tersebut harus dinyanyikan.
F. Refleksi
Kamu telah belajar menyanyi lagu daerah dengan teknik dan gaya sesuai dengan daerah masing-masing. Tentu kamu dapat merasakan perbedaan menyanyi dengan gaya daerah sesuai lagu itu berasal. Kita perlu memahami dan mempelajari budaya-budaya daerah lain selain budaya kita sendiri. Dengan mempelajari bahasa daerah lain melalui nyanyian kita dapat memahami makna dan arti lagu tersebut dalam kehidupan bermasyarakat. Sekarang tuliskan pengalaman kamu ketika bertemu atau berkunjung ke daerah lain yang memiliki budaya yang berbeda denganmu!
Baca juga:
Memainkan Alat Musik Sederhana (Seni Budaya VII/2)
Seni Grafis (Seni Budaya IX/2)